Wednesday 29 July 2009

Hatiku Gembira Setelah Meneguk Segelas Bir

Percakapan antara dua orang yang mengaku sudah sangat akrab sekali...

Hendry : Hai Ong apa kabarmu hari ini?
Ong : Saya baik-baik saja, dan bagaimana dengan Anda sendiri Hendry?
Hendry : Saya juga baik. Malam ini saya bersama kawan saya Bhakti akan melihat-lihat pameran dari seorang seniman terkenal bernama Eko Nugroho.
Ong : Wah suatu yang kebetulan. Saya juga ingin kesana, bagaimana kalau barengan?
Hendry : Ide yang menarik. Tapi sebelumnya saya akan ke kampus dulu menyerahkan surat mengenai pengisian KRRS online yang sedikit bermasalah.
Ong : Oh sangat disesalkan sekali Hen.. Anda tinggal selangkah lagi untuk Tugas Akhir.
Hendry : Ya doakan saja semoga saya berhasil Ong.
Ong : Bagaimana mau berdoa saya kan komunis! Ha... Ha... Ha... Ha...
Hendry : Ya saya hanya butuh dukungan saja lah..

Sepulangnya dari pameran dan kemudian Hendry dan Ong bertemu dan bercakap-cakap lagi...

Hendry : Hai Ong saya tidak melihatmu tadi di tempat pameran? Dimana Anda menghilang..
Ong : Entahlah, saya tidak begitu menyukai keramaian.
Hendry : Ada kejadian menarik disana! Secara kebetulan saya dan kawan saya Bhakti diajak Pak Toto dan kami pun berangkat kesana naik taksi. Karya-karyanya keren-keren lho..
Ong : Oh ya? Seru pasti. Sayang sekali kita tidak bertemu disana. Bagaimana dengan makan gratis dan bir? Biasanya tujuan utama Anda pasti kesitu, tidak lain dan tidak bukan.
Hendry : Ha.. Ha.. Ha.. Anda benar-benar mengerti saya Ong. Awalnya sewaktu melihat-lihat pameran saya kira tidak ada makanan dan bir tapi kira-kira jam 8 lewat kami pun diajak untuk turun dan menikmati makanan (pamerannya ada di lantai atas).
Ong : Bagaimana dengan bir?
Hendry : Oh itu tentu saja! Tak pernah luput dari pandangan saya.. Minuman yang paling saya gemari di dunia ini selain air putih! Tapi sayangnya mereka menyediakan Anker Bir.
Ong : Mengapa dengan Anker Bir? Apakah tidak enak?
Hendry : Bukan. Rasanya sedikit pahit kalau dibandingkan dengan Bir Bintang. Tapi saya tetap menghajarnya saja.. Yang penting bir! Hehehe..
Ong : Terus apa saja makanannya?
Hendry : Hanya semangkok soto tanpa nasi dan ada kue-kue dan es doger.
Ong : Wah tampaknya menyenangkan. Bagaimana dengan pemandangan disana?
Hendry : Meskipun galerinya terletak di kawasan perumahan, tapi animo cewek-cewek yang datang pun seimbang. Maksudnya tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi juga.
Ong : Oh ya? Ada yang bagus?
Hendry : Ada! Menurut saya ada yang langsung diimpor dari Jepang, karena sang seniman Eko Nugroho ini sudah terkenal di manca negara juga. Canggih deh.. Seneng bisa lirik kanan kiri.. :)
Ong : Wah asyik juga.
Hendry : Ya. Tapi sayangnya tidak bisa berlama-lama disana karena sehabis makan dan beberapa kali minum kami sudah diajak pulang oleh Pak Toto (lumayan ngirit ongkos hehe.. Makasih Pak).
Ong : Sayang ya tidak sempat ngelaba?
Hendry : Ya benar sekali itu.. Hahaha...
Ong : Baiklah saya ingin tidur dulu besok saya harus bagun pagi dan menyelesaikan beberapa kerjaan dari majalah Art Max. Selamat malam bung!
Hendry : Ya kepala saya juga sedikit pusing mungkin karena kebanyakan minum. Sampai jumpa lagi pada percakapan berikutnya ya...

Saturday 25 July 2009

Gemar Membaca

Hari ini saya baru saja membaca buku Siapakah John F. Kennedy? karangan McDonough/Weber yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Menarik sekali cerita-cerita yang ditawarkannya. Saya jadi tahu kalau beliau itu sangat adil dalam menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-35. Saking terlalu hebatnya dia malah dibunuh. Ya begitulah orang-orang hebat dan benar di dunia ini semuanya pasti berakhir dalam kasus pembunuhan. Salah satu prestasi beliau adalah menetapkan undang-undang persamaan hak sipil, jadi dengan perlahan rasisme disana mulai dihapus. Tapi tetap saja ditentang oleh sebagian besar penduduknya.

Di dunia nyata ini sesungguhnya tokoh yang baik dan benar tidak selamanya menjadi pemenang tapi sebaliknya malah tokoh-tokoh jahat, licik dan berkuasalah yang selalu menang dengan cara-cara yang kotor! Sekilas mungkin itu makna yang bisa saya ambil hari ini. Tidak seperti film-film yang menjanjikan bualan belaka, jauh dari kenyataan yang ada.

(meskipun terjemahannya ada sedikit yg gak pas tp alur ceritanya sangat menarik)

Hal menarik lainnya yang saya tangkap dari buku ini adalah keinginan yang besar dan mulia itu benar-benar harus diperjuangkan demi mendapatkannya. Kennedy sendiri berjuang untuk mendapatkan kursi presiden dan akhirnya terbukti berhasil dan banyak mendapat simpati rakyat Amerika. Oh ya, buku ini cukup tipis, hanya sekitar 100 halaman lebih jadi sangat pas untuk menemani waktu luang Anda. Saya jadi tertarik untuk membaca lebih lanjut buku-buku tentang riwayat Kennedy. Karena ada beberapa hal yang tidak dijelaskan secara gamblang di sini, sangat menggoda, apalagi tentang misteri kematian keluarganya yang konon rada mistis (hahahaha).

Saturday 18 July 2009

Intimidasi, Anti Sosial, Pengekangan, Pasif, Perempuan dan Kebencian

Hari ini pertama kalinya saya diperhadapkan lagi dengan sepupu-sepupu saya yang umurnya sudah mapan semua rata-rata 25-30 tahun serta keponakan-keponakan saya yang masih kecil-kecil. Terlebih tante saya yang selalu sinis kepada saya. Mengapa saya selalu menjadi yang paling berbeda diantara yang lain? Mengapa saya yang paling jangkung? Mengapa cuma saya laki-laki yang sedikit gondrong? Bandel? Keras kepala? Dan pendiam? Pertanyaan simpel tapi kadang-kadang sangat menyindir.

Sepupu saya kebanyakan adalah perempuan dan rambut mereka rata-rata pendek semua. Kenapa wanita rambutnya pendek tapi tidak dipermasalahkan sedangkan saya sebagai lelaki yang ingin gondrong selalu dipersulit dan dipermasalahkan? Sampai-sampai keponakan saya saja bilang kalau rambut saya sudah panjang. Kenapa masa muda saya yang seharusnya bisa lebih bebas dan ekspresif malah dibuat mati tak berdaya akibat tekanan secara terus-menerus.

Rambut saya ini sebenarnya sudah berhasil saya panjangkan sejak bulan April hingga sekarang. Kasarnya sudah 3 bulan dan hasilnya menyenangkan, panjangnya tidak panjang-panjang amat sampai sebahu tapi sangat lebat dan memang terlihat tebal. Mulai dari tante saya yang dulunya suka ngomel-ngomel dan komentar ini itu sampai ibu saya yang ikut-ikutan tidak tahan dengan hal tersebut. Sebenarnya saya tidak pusing dengan apa yang dibilang oleh tante saya tapi saya sangat menghormati ibu saya untuk hal ini. Selalu saya turuti apa yang ibu saya inginkan. Beliau memang sangat ketat dalam urusan penampilan.

ibu saya adalah orang yang paling saya hormati karena dulu saya sering sekali melawan dan suka membantah. Tapi makin hari saya makin sadar dan lebih menghargai beliau. Ibu saya sebenarnya tidak begitu ambil pusing dengan rambut saya, dia juga menginginkan yang terbaik untuk anaknya tapi kelakuan tante saya yang suka ikut campur, intimidasi dan bersikap pro aktif itulah yang membuat ibu saya juga ikut-ikutan mengekang saya. Saya jadi benar-benar ingin hidup sendiri dan pergi meninggalkan semua keluarga saya.

Sifat anti-sosial yang timbul belakangan ini atau bahkan sudah dipendam sejak kecil sudah tercermin dalam hidup saya yang pasif dan jauh dari pergaulan. Tapi itu belum saatnya. Saya harus memenuhi kewajiban saya terlebih dahulu untuk bisa menjadi seorang sarjana dan bisa hidup mapan. Belum lagi tuntutan lapangan pekerjaan yang semakin sempit membuat saya setiap hari hanya merenung dan mencari jalan keluar untuk bisa menjadi orang sukses.

Saya sejak kecil kurang begitu akrab dengan saudara-saudara saya. Mungkin hanya satu dua orang tapi semenjak sekarang saya lebih memilih menjauh. Lebih nyaman di rumah sendirian dan saya bebas melakukan apa saja daripada dipenuhi orang-orang yang tidak berguna. Bisanya hanya berkomentar dan basa basi. Saya benci basa basi! Terlalu dibuat-buat dan menunjukkan kalau hubungan antara dua orang itu dekat padahal jauh sekali. Basa-basi hanya buang-buang waktu, kalau tidak akrab ya sudah lebih baik saling tutup mulut daripada memaksakan diri seakan-akan akrab.

Saya sering tidak menjadi diri saya yang sebenarnya. Di luar seorang Hendry yang ramah dan penuh senyum tersimpan seorang yang sangat terkekang, tertekan dan sakit. Bahkan saya pun tidak bisa terus terang kepada diri saya sendiri. Saya benci diri saya yang selalu terkekang dan sangat sakit. Saya orangnya memang sangat sensitif dan pasif. Cepat sekali merasa marah dan cepat sekali berganti menjadi senang. Saya harus melakukan terobosan besar agar semua orang bisa sekali-kali menghargai saya.

Ambisius itu menyenangkan tapi penuh penderitaan. Kata-kata itu membuat saya muak dan muntah terlebih lagi bualan dan cerita-ceritamu apalagi lagu-lagumu. Saya benci orang-orang dengan selera musik yang sangat payah! Saya benci kota Jakarta dengan segala masalah dan orang-orangnya. Tapi saya hanya bisa diam. Kata orang diam itu emas, tapi saya tidak bergelimang harta sampai sekarang. Kalaupun kaya pastilah menderita dan terpenjara. Apakah saya sedikit tidak waras? Ya itulah sebabnya banyak Rumah Sakit Jiwa dibangun.

Apa yang seharusnya saya lakukan? Apakah itu saya? Saya kira bukan, itu hanyalah mimpi saja. Terkadang pemikiran dan cara pandang seseorang itu bisa membunuh dan mengintimidasi hidup seseorang. Saya benar-benar kehabisan nafas untuk hal ini. Di dalam kondisi seperti ini bisa-bisanya saya menciptakan lagu dengan nada girang? Saya selalu ingin menutup-nutupi apa yang sedang saya rasakan, bagi saya berbohong itu adalah biasa. Ya saya senang sekali bisa berbohong. Oh Tuhan saya sudah mencoba melupakanmu dan menganggapmu tak ada. Terima kasih.

Jakarta Berkabung

Kemarin saya tidur sangat larut, jam 4 baru bisa tidur setelah sekian lama bermain poker. Hari itu saya tidur dengan rongrongan dan gangguan yang sangat menyiksa. Bunyi dengungan dan berbagai serangan dari segala penjuru pun ditujukan sepenuhnya kepada saya. Ya, saya sangat tersiksa... Oleh nyamuk! Hal ini disebabkan karena sorenya sang asisten rumah tangga tidak menutup pintu kamar saya setelah selesai berbenah dan hari itu saya pulang malam dan sudah kuduga malam ini akan penuh teror.

Ternyata benar, hal itu benar-benar terjadi. Setelah benar-benar muak saya pun menutupi diri saya dengan selimut dan masih terdengar samar-samar suara dengungan itu. Setelah semua yang terjadi ini saya pun terlelap dan itu hanya sebentar. Saya terbangun dan melihat ke arah jam dinding, oh tidak saya hanya tidur 2 jam saja.

Pagi itu jam 06.00, saya pun memutuskan untuk memasak mie goreng dengan sebutir telur rebus dan nasi. Ah sarapan yang sangat menyenangkan! Entah kenapa hari itu mie goreng yang sebenarnya diperuntukkan untuk kuah itu sangat lezat sekali, atau hanya karena lapar semata? Ya semua itu telah usai, saya pun melanjutkan tidur kembali dan kali ini saya bisa tidur nyenyak karena jendela pun sudah terbuka dan nyamuk-nyamuk sialan itu sudah pergi.

Setelah terbangun saya pun dikagetkan dengan berita bom di Jakarta yg meledak di Hotel Ritz -Carlton dan JW Marriott. Dan lagi-lagi ini adalah bom bunuh diri! Kejadian itu kira-kira sekitar pukul 07.00 pagi. Asumsi sementara saya mengatakan kalau ini adalah modus ketidakpuasan sebagian kalangan politik akan hasil Pemilu. Apapun itu ini adalah teror! Semua hak asasi yang telah menjadi korban sudah sepatutnya mendapat jawaban ketegasan hukum di negeri ini. Saya pun ikut berduka atas meninggalnya 9 orang yang tak berdosa Oh ya, sehari sebelumnya saya mendapat kabar dari teman saya Elkana kalau bokapnya teman saya Victor telah berpulang dan hal tersebut tentunya sangat mengejutkan. Saya turut berduka juga untuk Om.

Hari ini benar-benar mengejutkan! Saya sedang browsing internet dan secara resmi tim sepakbola Manchester United batal berkunjung ke Jakarta. Akibat peristiwa bom bunuh diri memalukan ini. Jahanam! Padahal besok malam mereka dijadwalkan tiba disini. Argh!!! Kecewa berat. Dan menurut gosip-gosip yang beredar grup band luar Mew dan Phoenix juga batal? Semoga saja itu tidak benar! Saya sudah membeli tiket Phoenix dan sangat menanti-nantikan datangnya 1 Agustus dimana saya bisa melihat penampilan mereka.

(foto-foto diambil dari www.kompas.com)

Selamat malam Jakarta semoga tidak ada lagi teror bom yang sangat merisaukan ini. Semoga suatu hari nanti manusia hanya hidup dengan damai tanpa ada pertikaian.

Friday 17 July 2009

Sehari Sebelum Pengumpulan Judul TA

Justify FullHari ini saya kembali ke kampus setelah kemarin-kemarin sempat terbaring lemas di tempat tidur karena kondisi tubuh yang kurang begitu bugar. Tapi untunglah saya bisa memulihkan kondisi tubuh saya sendiri dalam waktu kira-kira dua hari. Hari itu saya merasa sangat lemas dan meriang. Jadi yang saya lakukan cuma banyak istirahat, banyak minum air putih dan tidur tanpa AC, tapi pada akhirnya tetap menyalakan alat pendingin ruangan juga dengan suhu yang tidak terlalu dingin karena udaranya sudah mulai dipenuhi karbondioksida.

Tujuan saya ke kampus sebenarnya karena saya benar-benar kebingungan akan materi Tugas Akhir saya yang tak kunjung jelas mau dibuat seperti apa. Di satu sisi saya ingin membuat buku cerita bergambar dengan seri pelawak legendaris Srimulat, tapi kendalanya saya kurang begitu paham betul seluk beluknya dan juga saya rada malas membuat karakternya yang total berjumlah 38 orang termasuk si pendirinya sendiri yaitu Bapak Teguh Srimulat.

Alih-alih saya lebih tertarik untuk membahas tentang masalah politik yang mungkin sudah tidak pernah terdengar lagi kabarnya sekarang yaitu Munir. Mendiang Munir sebenarnya sudah saya kagumi ketika dia mulai bergerak dengan sangat kritis menjadi seorang yang sangat membela hak-hak asasi manusia dan menguak masalah-masalah korupsi yang seakan-akan dikubur dengan sangat dalam oleh pihak-pihak tertentu.

Tekad saya sudah bulat. Saya akan membuat buku biografi Munir, tentunya dengan ilustrasi seperti novel grafis tentunya. Belakangan ini saya menjadi sangat tergila-gila dengan novel grafis. Karena dengan sangat suksesnya saya diracuni oleh Bhakti melalui novel-novel grafis karya Marjane Satrapi yang saya pinjam. Seandainya saya mengenal novel grafis lebih awal lagi!

Dan akhirnya setelah berkonsultasi dengan Pak Adit saya pun mulai memiliki gambaran utuh akan konsep Tugas Akhir saya yang sudah semakin matang. Sangat berharap beliau bisa menjadi pembimbing saya! Langkah berikutnya tinggal mencari data-datanya lagi. Saya sangat berharap karya TA saya ini bisa menjadi sebuah karya yang bisa dikenang oleh orang banyak, tidak hanya sebuah karya TA yang hanya dipamerkan beberapa hari tapi bisa menjadi media yang bisa menginspirasi orang lain.

Hari ini sangat menyenangkan! Saya dan Bhakti diajak melihat-lihat kumpulan novel-novel grafis milik Pak Ade di kediamannya di Tebet. Sebelumnya kami sempat mampir dan menghabiskan waktu sekitar kira-kira 4 jam lebih untuk membaca-baca dan memperbanyak referensi di perpustakaan Ruang Rupa. Setelah itu baru kami melihat kediaman Pak Ade yang ternyata adalah sebuah apartemen. Gila koleksi bukunya banyak banget! Saya sangat iri sekali hahaha.

Saya pun meminjam sebuah buku yang tebalnya lumayan ampuh untuk menghajar seekor tikus sampai mampus yang berjudul The Best American Comics 2007 oleh Chris Ware, editor. Wah ilustrasinya keren-keren dari segala macam jenisnya dikumpulkan menjadi satu buku. Sangat ideal untuk referensi. Mantap! Oh ya sebelumnya saya juga meminjam buku-buku Pak Adit yakni, Pengumuman: Tidak Ada Sekolah Murah, Awas: Penguasa Tipu Rakyat oleh Eko Prasetyo & Terra Bajraghosa dan Komik Visioner - Penghancuran Rasialisme. Di bawah ini adalah gambar sampul bukunya:

(bener-bener the best!)

(mari menjadi kritis)

(gokil, konyol dan kreatif banget)

Jadi apakah besok Anda akan mengumpulkan Proposal Judul TA, Hendry? Tidak. Besok waktunya tidaklah cukup bagi saya untuk menyelesaikannya. Untungnya kampus tercinta memberikan sedikit kelonggaran jadi saya akan mengumpulkannya pada hari Selasa. Tugas Akhir saya datang!

Sunday 12 July 2009

Chicken with Plums

Saya baru saja membaca sebuah novel grafis karya Marjane Satrapi yang kemarin-kemarin dipinjami Bhakti. Ternyata saya baru tahu kalau novel grafis itu hampir sama dengan komik, hanya saja komik mungkin tidak diadaptasi dari novel. Mungkin itu perbedaannya. Judulnya Chicken with Plums, saya membaca versi yang telah diterjemahkan. Bagus sekali ilustrasinya! Sangat sederhana namun memiliki karakter yang kuat.

Mungkin nama seorang Marjane Satrapi ini sudah tidak asing lagi lewat film animasinya yang sangat populer yaitu Persepolis. Meskipun saya sendiri belum pernah menonton film tersebut tapi film tersebut sudah masuk dalam list film-film yang harus saya tonton. Banyak yang bilang bagus abisnya. Lanjut dengan novelnya yang baru saja selesai saya baca beberapa jam yang lalu, novel ini sangat kaya akan ide cerita yang menurut saya baru kali ini saya jumpai.

Garis besar ceritanya mengenai seorang yang menunggu kematiannya selama lebih dari seminggu dan penuh akan intrik dan flashback yang sangat cerdas. Saya sangat suka sekali akan ilustrasinya yang hanya hitam putih namun sangat tegas. Novel grafis ini sangat menginspirasi saya untuk proyek TA saya ke depannya. Hehehe.. Semoga saya bisa berhasil dengan proyek TA saya di semester mendatang.

(sebuah novel grafis dengan sejuta inspirasi)

Meet Nicoline!

Hari itu 10 Juni 2009 saya membuka deviantart saya dan melihat jurnal-jurnal terbaru dan sangat mengejutkan sekali saya melihat akan adanya pameran foto bertemakan 'Individualist' di galeri Salihara. Sebenarnya sih jurnal itu tidak persis saya lihat hari itu juga tapi sehari atau dua hari sebelum pembukaan pamerannya. Apa sih yang istimewa dari pameran itu? Nah itu dia poinnya! Pameran tersebut adalah pameran foto gabungan dari beberapa fotografer kenamaan, salah satunya yang saya tahu cuma Nicoline Patricia. Wow! Seorang fotografer fashion dengan jam terbang internasional. Dan berita gembiranya, pameran tersebut gratis untuk umum!

Setelah berpikir panjang dan bertekad akan kesana dengan harapan yang tipis kalau teman-teman akan turut serta, saya pun mengajak Harry dan Ernest. Ternyata yang bisa ikut adalah si Ernest seorang. That's ok! Sore menjelang acara pembukaannya saya sedang berada di kantor (menjalani derita magang) dan sedang ber-YM ria dengan Ernest yang tak kunjung tiba kepastiaannya untuk ikut.

Tapi akhirnya dia pun memutuskan untuk pergi. Hore! Kami pun segera berjumpa di samping kampus Binus (Anggrek). Sebelumnya kami pun makan dulu di sebuah warteg di dekat situ. Lucunya vespa si Ernest sempat menabrak gerobak tukang kue karena sedikit oleng. Mungkin karena bobot tubuh saya yang sedikit merepotkan hehe.. Tapi untunglah tukang kuenya cuma senyum dan ngajak beli kuenya doang. :)

Perjalanan pun dilanjutkan menuju Galeri Salihara yang sebelumnya belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Kami pun berhenti di sebuah pom bensin untuk mengisi bahan bakar dan mampir ke sebuah tempat jual minuman dan membeli seplastik Anker Bir dingin (baru tau klo dari botol bisa dituang ke plastik). Jadinya kayak beli es teh manis gitu haha..

Sesampainya disana suasana sebuah pameran sedang berlangsung dengan iringan musik dengan sebuah band jazz. Tapi sayangnya kami sampai disana rada telat dan mungkin sebagian cewe-cewe lucunya sudah pada pulang. :) Pameran fotonya sendiri terletak di lantai atas Di lantai bawah bisa nonton band dan ada sedikit cemilan kue-kue gratis (nice). Lalu setelah puas di bawah kami pun memutuskan untuk melihat pamerannya.

Here we go, tujuan saya sebenarnya adalah bisa berfoto bersama dengan Nicoline! Hahaha.. Mungkin terdengar sedikit konyol tapi kapan lagi bisa berfoto dengan seorang publik figur berskala internasional, yang lokal mah males. Selain karena saya juga awalnya memang mengagumi jepretannya doi. Tapi ironisnya saya tidak begitu menyukai aktifitas potret-memotret tapi sangat menikmati kalau melihat pameran foto.

Awalnya saya mengetahui eksistensi seorang Nicoline dari sebuah acara televisi bernama Work Hard, Play Hard di O-Channel. Dari awal penampilannya di acara tersebut saja sudah menyedot 100% perhatian saya sepenuhnya di layar kaca berukuran 14 inch itu. Dan hal inilah yang membuat saya menjadi penasaran akan keberadaannya. Langkah berikutnya search di facebook dan langsung takjub akan hasil-hasil jepretannya! Luar biasa berbakat!

(inilah hasil jepretan Nicoline)

(yang ini bukan hasil jepretan Nicoline, tapi fotografer lain yang lupa siapa namanya)

(satu hal yang paling dikenang dari seorang Nicoline yaitu dia orangnya rupawan, ramah dan baik hati)

Senang sekali bisa membagi sedikit cerita disini, semoga kelak saya bisa sering-sering ketemu dengannya. Hahahaha... Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada bung Ernest Meikel Tirta yang sudah mengabadikan momen indah ini.

Friday 10 July 2009

Seharian Bersama Teman-Temanku..

Akhirnya tiba juga hari yang sangat dinanti-nantikan... Waktunya nonton sebuah film yang katanya sangat spektakuler.. Keren banget, film wajib tonton bulan ini, bener-bener keren abis! Ya cuma kata-kata itu yang selalu saya dengar dari teman-teman saya tentang Transformer II Revenge of The Fallen. Yang setelah saya tonton juga ternyata sebanding dengan apa yang saya tonton. Luar biasa! Sebuah tontonan dua jam lebih yang benar-benar menegangkan dari awal sampai akhir.

Kami berdelapan nonton di Jakarta Teater jam 1.15 PM. Ada Diana, Wiwi, Vian, Harry, Abraham, Rian, saya dan Pak Ade. Awalnya sebelum nonton saya dan Abraham menyempatkan diri ke Circle K untuk membeli snack cemilan terus sebelum naek ke Studio 21 ada pemeriksaan oleh bapak-bapak satpam. Apa daya tadinya pengen ngemil murah meriah, snack-snack tersebut malah disuruh dititipin disitu. Damn! Yasudahlah... yang penting gak diambil hehe..

Awal-awal nonton kami sudah dihebohkan dengan adegan kejar-kejaran antara Autobot dan Decepticon (bener gak sih nama gengnya Megatron?) Apalagi kehadiran Megan Fox yang membuat udara seisi bioskop menjadi gerah. Fantastis! Menurut saya sendiri ketegangannya itu terasa dari awal sampai akhir. Penonton tidak dipersilahkan menghirup nafas bebas dan tidak berkedip samasekali ketika adegan bakuhantam robot-robot itu berlangsung. Saya sendiri sangat takjub sekali. Memang film kayak beginian paling pas nonton di bioskop!

Ada beberapa adegan yang paling berkesan dan masih terngiang-ngiang di otak saya. Yaitu adegan ketika Optimus Prime ditusuk dan mati, ketika si bocah jagoan (aduh lupa namanya siapa lagi...) nyaris mati ketika ingin membangkitkan Optimus di padang gurun, tiba-tiba close up Megan Fox dengan background langit dan ada helikopter lewat...(slow motion) Gila! Sinematografinya canggih abis... sangat artistik sekali! Dua adegan itu lumayan mengejutkan dan sangat dramatis! Jujur saya sangat terkesima sekali dibuatnya.

Dan keseluruhan film itu pun akhirnya terungkap. Dari awal sampai akhir kami pun dihibur dengan adegan visual efek robot-robot yang super dahsyat. Kalau mo dibilang film ini bener-bener nampol! Ibaratnya kalo makan soto, nasinya itu dikasih banyak, gak seperti warung-warung soto yang menyuguhkan soto dengan nasi yang cuma sekedar menggelitik alias dikit..hahaha. Malah si Abraham, Rian, Wiwi dan Vian sudah nonton rata-rata sekali atau dua kali. Si Rian tiga kali malah.

(film wajib tonton bulan ini)

Selesai menonton Diana dkk kecuali saya dan Harry pergi ke PRJ. Kami memutuskan untuk tidak ikut karena ingin sekali melihat pameran anak-anak Binus di Gedung 28, Kemang. Secara saya sudah berjanji dengan Tata untuk datang dan melihat. Setibanya disana saya dan hari pun langsung masuk ke pameran tersebut yang bisa dibilang karya-karyanya cuma sedikit tapi keren. Waduh anak-anak kampus saya masih perlu belajar banyak nih.. Ada beberapa karya DKV V yang sangat bagus dan menarik. Mereka sampai sudah membuat buku layaknya karya TA. Saya tertarik dengan sebuah buku yang ilustrasinya sangat imajinatif sekali.

Si Tata yang ingin saya temui pun tak kunjung kelihatan, tapi lumayan bisa berkenalan dengan salah satu anak Binus yang lumayan lucu, namanya Icha. :) Selain itu saya juga bertemu dengan Dika, hanya itu anak-anak Binus yang saya kenali. Kalau dipikir-pikir menarik juga bisa berpameran di luar kampus apalagi di daerah Kemang yang bisa dibilang jantungnya daerah anak-anak nongkrong Jakarta Selatan.

Sehabis dari Gedung 28 kami pun memutuskan untuk ke Aksara. Banyak sekali novel-novel grafis yang ingin sekali saya beli tapi mahal-mahal euy. Akhirnya saya hanya membeli 3 CD yang lagi clearance sale 50% yaitu The Beautiful Soul (Goldiggas, Headnodders & Pholk Songs), The Rosewood Thieves (From The Decker House) dan Tangtype (Flake Out). Nah Tangtype ini gua rada nyesel juga belinya, cuma gara-gara ilustrasi covernya menggoda tapi lagunya gak menghibur. Sial!

(The Beautiful South)

(The Rosewood Thieves)

(Tangtype)

Setelah ke Aksara kami pun melanjutkan perjalanan ke sebuah toko musik MG Blok M. Tanpa basa basi si Harry pun langsung melihat bas Hofner yang terpajang di semacam lemari kaca gitu. Setelah berdiskusi dan memperhatikan detail-detailnya beberapa menit si Harry pun meminta mas-mas penjaga untuk membuka boxnya. Wow! Tidak dapat dibayangkan saya memegang sebuah Hofner! (norak banget yak.. haha) Bas idaman saya berkat pengaruh The Beatles. Kebetulan bulan ini lagi mid year sale dan bas itu dihargai Rp 4.192.000,- setelah diskon 30% dari sekitar Rp 5.990.000,-. Aduh jadi kepingin banget nih untuk memiliki bas itu! Coba ah tar minta restu dari nyokap dulu hehehe. Tapi sebelumnya saya akan meninjau dulu perbedaan harganya di tempat lain. MG kota, Gramedia GI here I come...


Lovely Hofner!

Setelah puas melihat-lihat kami pun mencari makan di daerah Blok M. Kami pun memesan semangkok soto daging dan soto ceker (ini pesanan saya, sekedar coba-coba) dan harganya Rp 11.000,- tapi tidak sebanding dengan rasanya yang hambar. Hahahaha... Tapi untunglah ditraktir oleh Harry, thanks Har..

Hari ini sangat berkesan sekali!

Seandainya dari dulu saya bisa langsung mencurahkan unek-unek saya pastilah pikiran di kepala ini jadi enteng dan plong. Kebayang gak sih kalau masalah itu dipendam terus di kepala? Sangat jauh dari kata sehat. Untung ada blog ini... Saya jadi bisa banyak bercerita.

Thursday 9 July 2009

memulai lembaran baru sebuah tulisan

Kemarin saya baru mencoba membuat sebuah blog. Intinya ya ingin sekedar mencurahkan unek-unek dan segala macam perasaan yang tidak bisa dikeluarkan serhari-hari. Karena saya orangnya tidak banyak bicara dan kurang paham berekspresi makanya lebih baik berpikir, menulis dan mengetik.

Terima kasih saya ucapkan bagi yang telah menyempatkan dirinya untuk membaca blog ini. Ketahuilah bahwa saya memiliki kumpulan cerita-cerita menarik yang akan saya bagikan segera...
selamat malam!